SERUAN UNTUK PARA DA'I - Umat menunggu lantangnya suaramu, membimbing mereka bangun dari tidur panjangnya
© Ustadz Abu Hazim Al Minangkabawi
Para Da'i, sudahilah berdebat perkara ijtihadi, perbedaan khilafiyah yang sampai kiamatpun tak kan selesai. Beralihlah kepada bab Jihad, bab Khilafah, bab hudud dan jinayat sehingga akan tampak bagi umat ketinggian Islam, kegagahannya dan kesempurnaan Risalahnya. Hingga umat ini kembali bangkit meraih Izzahnya yang telah lama terkubur.
*Wahai para Da'i...*
Gencarkan lah seruan penegakan khilafah, sampaikan kepada umat bahwa ia adalah kewajiban Ilahi dan solusi atas apa yang menimpa hari ini. Bahkan hanya satu satunya solusi.
Tegaknya khilafah adalah karena pertolongan Allah bersamaan dengan tingginya kesadaran dan kerinduan Umat. Untuk itulah lisan para Da'i sudah semestinya menyadarkan umat, membimbing mereka dan menepis semua fitnah yang dilontarkan kaum munafiq.
Sampai saatnya khilafah menjadi bahan diskusi di kantor-kantor, di pasar pasar, di masjid-masjid, di jalanan, di kampus-kampus, di majelis dewan yang terhormat, bahkan di markas-markas militer. Jadikan semua merindu hidup dalam naungannya, berebut menjadi mujahid dibawah panjinya untuk membebaskan negeri muslim yang terjajah.
Sampai kapan umat terus dihinakan kaum kuffar. Palestina, Suriah, kahsmir, Chechnya, Rohingya, Iraq, Turkistan Timur, Afghanistan dan banyak lagi tengah menderita. Sekarang India, besok entah negeri mana lagi. Sementara semua sadar tak ada satupun solusi baik dari PBB, OKI apalagi penguasa-penguasa muslim.
Para penguasa itu sungguh pengecut. Mereka memasung tentaranya dibarak-barak mereka, padahal darah para tentara itu telah mendidih untuk membela saudaranya. Apadaya Racun Nasionalisme warisan penjajah telah mengikis rasa persaudaraan atas dasar Tauhid.
Padahal penguasa itu memiliki persenjataan yang cukup, semua tersimpan sampai akhirnya menjadi rongsokan barang antik yang belum pernah terpakai. Lebih menyedihkan, tak sedikit dari mereka justru bergandengan tangan dengan panjajah dalam memerangi kaum muslim.
*Wahai para da'i..*
Ingatkanlah umat akan keagungan sejarahnya. Tentang kemenangan besar diperang badar meski dengan jumlah yang sedikit, tentang kecemerlangan politik Rasulullah dalam perjanjian Hudaibiyah sebagai tonggak awal kemenangan besar menuju Fathu Makkah.
Ingatkan umat akan kisah para pahlawan pendahulu mereka. Kisah Muhammad al-Fatih penakhluk konstantinopel. Sang panglima terbaik itu menjadikan gunung-gunung sebagai lautan tempat kapal perangnya melintas. Sebuah strategi brilian yang menjungkirbalikkan keangkuhan tembok konstantinopel.
Ingatkan Umat tentang kisah Sulthan Shalahudin yang mengembalikan bumi isra mi'raj kepangkuan Islam. Tentang kepahlawanan Saifudin Qutuz yang mematahkan kesombongan tentara Mongol, hingga raksasa bengis itu dipukul mundur kesarangnya kembali membawa malu.
*Wahai para da'i...*
Buatlah umat bangga akan sejarahnya. Sampaikan kepada mereka Kisah kesatria Khalifah Al Mu'tashim Billah yang menjawab seruan seorang muslimah yang dilecehkan kafir Romawi. Ia pimpin pasukan jihad hingga Romawi harus membayar dengan jatuhnya kota Ammuriah beserta terbunuhnya 30.000 tentara mereka.
Begitupun kisah heroik Sultan Sulaiman Al Qonuni, hanya dalam hitungan jam pasukannya bisa melumat habis 70.000 koalisi pasukan kristen Eropa dalam perang Mohacs. Kakalahan memalukan ini menjadi aib besar bagi Eropa hingga hari ini.
*Wahai para da'i...*
Jadikanlah umat ini rindu akan sejarah keemasan khilafah Islam. Tentang petugas zakat dimasa Khalifah Umar bin Abdul aziz yang tak menemukan seorangpun penerima zakat.
Ceritakan pada mereka tentang negeri Khilafah sebagai pusat pusat ilmu pengetahuan. Banyaknya perpustakaan tersebar di kota-kota dan Islam yang jumlahnya sangat fantastis. Perpustakaan di Cordova pada abad 10 Masehi mempunyai 600.000 jilid buku. Perpustakaan Darul Hikmah di Cairo mempunyai 2.000.000 jilid buku. Sementara ratusan tahun sesudahnya (abad 15 M), perpustakaan Gereja Canterbury yang merupakan perpustakaan dunia Barat yang paling kaya saat jumlah bukunya tidak melebihi 1.800 jilid buku.
Kisahkanlah tentang keadilan hukum dimasanya. Saat Khalifah Ali bersengketa dengan rakyatnya seorang Yahudi jelata perkara baju besi. Sang hakim memenangkan si Yahudi karena Ali tak cukup bukti. Hingga keadilan ini mengantarkan hidayah bagi si yahudi.
*Wahai para Da'i*
Bimbinglah umat menempuhkan jalan kebangkitannya. Buatlah mereka bangga dengan agamanya. Ajaklah mereka memilih perniagaan yang tak pernah merugi, melakoni perjuangan yang pasti menang. Insyaallah kemenangan itu segera tiba.
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسۡتَخۡلِفَنَّهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ كَمَا ٱسۡتَخۡلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِينَهُمُ ٱلَّذِي ٱرۡتَضَىٰ لَهُمۡ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ أَمۡنٗاۚ يَعۡبُدُونَنِي لَا يُشۡرِكُونَ بِي شَيۡـٔٗاۚ وَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
_Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An-Nur, Ayat 55)_
وَأُخۡرَىٰ تُحِبُّونَهَاۖ نَصۡرٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَتۡحٞ قَرِيبٞۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
_Dan karunia yang lain yang kamu sukai yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin. (Ash-Shaf : 13)_
_Insyaallah..._
===========
*3 Maret: Sejarah Kelam Umat Islam*
*#Remember3rdMarch1924*
#KhilafahWillRiseAgain
*#KhilafahProtectMuslims*
#WeNeedKhilafah
♻ Raih amal shalih.. *Sebarkan!*
0 Response to "SERUAN UNTUK PARA DA'I - Umat menunggu lantangnya suaramu, membimbing mereka bangun dari tidur panjangnya"
Post a Comment